Bergembiralah Dengan Kelahiran Rasulullah SAW
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi akhir zaman, kepada keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Dengan berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk membuktikannya.
Tidak akan cukup rasanya lembaran yang ada ini untuk mengungkapkan keseluruhan cinta yang ada di hati ini kepada Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi wa salam. Jujur saja, walaupun kita masih sedikit menjalankan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad, walaupun kita masih belum sempurna mengikuti akhlak dan perbuatan Rasul, namun hati ini tak akan bisa bohong, kita cinta Nabi Muhammad melebihi apapun juga.
Cinta kepada Nabi Muhammad SAW mesti ada di dalam diri kita. Cinta kepada Nabi pun juga bisa di manifestasikan dalam bentuk apapun itu. Misalkan, Nabi bersiwak, kita yang cinta sama Nabi ikut bersiwak; Nabi mengajarkan untuk selalu menuntut ilmu, kita yang cinta sama Nabi, harus selalu menuntut ilmu; Nabi tersenyum dan tidak marah ketika dihina, kita pun juga harus begitu.
Bentuk cinta yang diuraikan diatas atau kisah teladan Nabi yang kita dapatkan biasanya, tentunya selain dari referensi kitab yang kita baca, hal itu di dapatkan dari suatu majelis ilmu.
Pada saat ini, kita sudah memasuki Bulan Rabiul Awal, bulan Nabi kita tercinta dilahirkan. Yang dimana, kita sebagai umatnya yang mengharapkan syafaatnya, bergembira atas kelahiran beliau. Kalaulah Abu Lahab saja yang tidak beriman kepada Nabi, namun ia bergembira atas kelahiran Rasulullah dengan memerdekakan budaknya yang bernama Shuaibah, masa kita sebagai umatnya, sebagai pengikutnya tidak bergembira atas kelahiran beliau SAW?.
Bila saja kita bergembira atas ulang tahunnya anak kita atau orang tua kita, maka kenapa kita tidak bergembira dengan hari kelahirannya Nabi?.
Pertama, seseorang yang pergi ke acara maulid sama saja ia pergi dalam keadaan menuntut ilmu. Kok bisa begitu? Yha jelas saja, mereka yang hadir di majelis maulid tersebut pastinya mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru dari kisah Nabi teragung, Muhammad SAW. Jadinya, tak akan merugi seseorang yang pulang dari acara maulid tersebut kecuali hatinya akan bertambah cinta dengan sosok yang dicintainya, jiwanya menjadi tenang, dan pikirannya akan selalu mengikat kepada ajaran yang dibawa oleh Sayyidina Muhammad SAW.
Kedua, Seseorang yang ikut memperingati maulid Nabi SAW di Masjid atau dimanapun tempatnya, pastinya bertemu dengan orang lain, dalam arti lain sesama mereka melakukan silaturahim dengan menyapa seseorang, menjabat tangannya, menanyakan kabarnya, lalu di ujung acara, mereka makan Bersama-sama. Dan masih banyak lagi, makannya dari itu, bergembiralah dengan kelahiran Rasulullah SAW.
-
https://www.kompasiana.com/muhammad63972/6338613b799ae16db9159722/bergembiralah-dengan-kelahiran-rasulullah-saw
Komentar
Posting Komentar